Rabu, 01 Januari 2014
Browse Manual »
Wiring »
as
»
hukum
»
mahkamah
»
mati
»
salah
»
warganya
»
Mahkamah AS Salah Hukum Mati Warganya
Mahkamah AS Salah Hukum Mati Warganya
Selasa, 15 Mei 2012
Dua Carlos yang salah identifikasi (Foto: Corpus Christi Police)
TEXAS - Hukuman mati ke atas Carlos DeLuna oleh Mahkamah Texas, Amerika Syarikat pada 1989 silam berbuntut panjang. Ternyata melalui penyiasatan bebas ditemukan bahawa pihak mahkamah salah menjatuhkan hukuman mati keatas DeLuna.
Penemuan ini meruntuhkan ucapan dari Antonin Scalia, salah seorang dari hakim di Mahkamah Agung AS yang beberapa tahun lalu dengan bangganya mengatakan, tidak ada kesalahan dari hukuman mati atas seorang tertuduh pelaku kejahatan.
Tetapi, Scalia sepertinya harus menarik ucapannya tersebut. Sekarang jelas ditemukan bahawa ada seseorang yang telah dieksekusi mati atas kesalahan yang tidak dilakukannya, dan namanya ada Carlos DeLuna.
Penyiasatan selama bertahun-tahun oleh Profesor James Liebman bersama dengan 12 mahasiswanya menghasilkan penemuan yang mengejutkan. Ternyata Carlos DeLuna bukanlah pelaku pembunuhan brutal keatas seorang perempuan pada 4 Februari 1983 silam.
"Ini benar-benar kesalahan besar. Kami menemukan bahawa semua hal (vonis) itu keliru," ujar Profesor Libmen, seperti dikutip Guardian, Selasa (15/5/2012).
DeLuna yang ketika ditangkap masih berusia 20 tahun. Dia bersikeras bahawa dirinya tidak merasa bersalah atas tuduhan yang diarahkan padanya. Dia mengetahui siapa pelaku pembunuhan sebenarnya, yakni lelaki yang bernama Carlos Hernandez.
Hernandez sendiri diketahui memiliki perawakan yang sama dengan DeLuna dan keduanya saling mengenal selama 5 tahun sebelum aksi pembunuhan tersebut. Mereka tinggal di wilayah Corpus Christi di Texas.
DeLuna mengatakan dalam perbicaraan, dia berlanggaran dengan Hernandez yang ketika itu sudah melakukan aksi pembunuhan. Dia pun mengakui, dia terpaksa lari dari kejaran polis kerana merasa takut.
Tetapi pihak mahkamah tidak mengindahkan kesaksian DeLuna, polis yang ditugaskan untuk mencari Hernandez tidak boleh menemukan apapun. Mereka bahkan bersikeras nama Hernandez adalah rekaan yang diutarakan DeLuna untuk menyelamatkan diri.
Namun tim bentukan Profesor Leibman memang ada lelaki bernama Carlos Hernandez. Dua bulan sebelum DeLuna dihukum mati, bahkan Hernandez mendekam di penjara selama 10 tahun setelah mencuba melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita bernama Dina Ybanez.
Tetapi tidak ada seorang pun yang mencuba memperingatkan pihak Mahkamah Texas tentang Hernandez ini. Pada akhirnya, DeLuna pun menjalani eksekusi mati dari kejahatan yang tidak pernah dilakukannya sama sekali.
Penemuan ini meruntuhkan ucapan dari Antonin Scalia, salah seorang dari hakim di Mahkamah Agung AS yang beberapa tahun lalu dengan bangganya mengatakan, tidak ada kesalahan dari hukuman mati atas seorang tertuduh pelaku kejahatan.
Tetapi, Scalia sepertinya harus menarik ucapannya tersebut. Sekarang jelas ditemukan bahawa ada seseorang yang telah dieksekusi mati atas kesalahan yang tidak dilakukannya, dan namanya ada Carlos DeLuna.
Penyiasatan selama bertahun-tahun oleh Profesor James Liebman bersama dengan 12 mahasiswanya menghasilkan penemuan yang mengejutkan. Ternyata Carlos DeLuna bukanlah pelaku pembunuhan brutal keatas seorang perempuan pada 4 Februari 1983 silam.
"Ini benar-benar kesalahan besar. Kami menemukan bahawa semua hal (vonis) itu keliru," ujar Profesor Libmen, seperti dikutip Guardian, Selasa (15/5/2012).
DeLuna yang ketika ditangkap masih berusia 20 tahun. Dia bersikeras bahawa dirinya tidak merasa bersalah atas tuduhan yang diarahkan padanya. Dia mengetahui siapa pelaku pembunuhan sebenarnya, yakni lelaki yang bernama Carlos Hernandez.
Hernandez sendiri diketahui memiliki perawakan yang sama dengan DeLuna dan keduanya saling mengenal selama 5 tahun sebelum aksi pembunuhan tersebut. Mereka tinggal di wilayah Corpus Christi di Texas.
DeLuna mengatakan dalam perbicaraan, dia berlanggaran dengan Hernandez yang ketika itu sudah melakukan aksi pembunuhan. Dia pun mengakui, dia terpaksa lari dari kejaran polis kerana merasa takut.
Tetapi pihak mahkamah tidak mengindahkan kesaksian DeLuna, polis yang ditugaskan untuk mencari Hernandez tidak boleh menemukan apapun. Mereka bahkan bersikeras nama Hernandez adalah rekaan yang diutarakan DeLuna untuk menyelamatkan diri.
Namun tim bentukan Profesor Leibman memang ada lelaki bernama Carlos Hernandez. Dua bulan sebelum DeLuna dihukum mati, bahkan Hernandez mendekam di penjara selama 10 tahun setelah mencuba melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita bernama Dina Ybanez.
Tetapi tidak ada seorang pun yang mencuba memperingatkan pihak Mahkamah Texas tentang Hernandez ini. Pada akhirnya, DeLuna pun menjalani eksekusi mati dari kejahatan yang tidak pernah dilakukannya sama sekali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar